Samarinda – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meminta semua pihak untuk memahami dan dimaknai secara menyeluruh pidato Megawati Soekarnoputri
Hal ini disampaikannya untuk menanggapi langkah pelaporan terhadap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang dilaporkan ke Komnas Perempuan.
Diketahui, pelaporan dilakukan setelah Presiden kelima RI itu berpidato di acara Kick Off Meeting Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting di Jakarta, Kamis (16/2).
Hasto Mengungkapkan bahwa, sebaiknya pernyataan Megawati dilihat dan dimaknai secara menyeluruh.
“Kepada semua pihak harus dilihat secara menyeluruh pidato ibu ketua umum. Ibu Megawati di dalam sambutan tersebut, kan temanya tentang stunting, temanya bagaimana keterlibatan ibu-ibu dalam pendidikan anak untuk bersiap-siap menghadapi bencana, tentang pendidikan anak, tentang gizinya, tentang pendidikan anak yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melalui basis keluarga untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Jadi basisnya keluarga, bukan pada masalah pengajian, itu suatu hal yang penting dikatakan dalam sambutan ibu, maka ibu mengatakan saya pun ikut pengajian,” jelas Hasto menjawab wartawan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/).
Sehingga dari itu, kata Hasto, hendaknya mereka melihat secara komprehensif terhadap apa yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri.
“Juga melihat dengan tema-temanya, itu kan juga sudah disampaikan oleh wakil menteri agama bapak Zainut Tauhid yang juga menyampaikan hal-hal yang sangat baik setelah melihat itu semuanya,” jelasnya.
Dijelaskannya bahwa, bahkan Megawati memahami bahwa pernyataannya bisa mengundang plintiran secara politis.
“Makanya itu sejak awal Megawati menyampaikan permohonan maaf beribu kali,” tambahnya.
Namun, lanjut Hasto, Megawati tetap maju dan berani berbicara masalah yang lebih penting dari sekedar kepentingan politik, yakni soal pentingnya pembangunan anak-anak Indonesia dan bagaimana peran seorang ibu sangat penting didalamnya.
“Pidatonya Ibu Mega kan ada secara menyeluruh. Tetapi ini kan tahun politik. Sehingga di situ ibu Mega mengatakan mohon maaf, beribu-ribu maaf. Tetapi ibu menyampaikan suatu potret bagaimana perhatian ibu-ibu terhadap stunting itu menjadi berkurang,” ungkapnya.
Lanjut Hasto, Buktinya setelah pak Jokowi melakukan berbagai upaya pun masih 22 persen yang terkena stunting dari 100 anak Indonesia, 22 (orang).
“Ini bukan persoalan tubuh pendek, ini persoalan pemikirannya, persoalan kecerdasannya. Ini mengancam masa depan 24 tahun yang akan datang. Ini yang seharusnya kita lihat,” tegasnya.
Menurutnya, Megawati dalam pidatonya itu hendak mengingatkan bahwa keluarga melalui ibu menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan permasalahan tengkes dan pendidikan terhadap anak.
“Jadi pidato Ibu Megawati ini tentang pendidikan anak, tentang gizinya. Tentang itu yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melalui basis keluarga untuk menjadi pemimpin masa depan. Basisnya keluarga,” pungkasnya. (Wahyu/Adv/DPRD Kaltim)