
SAMARINDA – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Veridiana Huraq Wang menyebutkan bahwa Provinsi Kaltim belum mampu dalam menopang ketahanan pangannya sendiri.
Hal ini sebabkan, kata Veridiana, karena kandungan tanah yang tidak memungkinkan untuk bercocok tanam. Sehingga tidak konsistennya kesuburan tanah menjadi faktor utama hal itu dan sulit tercapai jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi.
“Ini yang membuat 70 persen pangan kita masih berharap dari luar Kaltim. Kita belum bisa menopang sektor pangan karena alam kita jika dibandingkan daerah Jawa sangat berbeda tingkat kesuburannya,” ucap Veridiana belum lama ini.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan bahwa, metode modernisasi pertanian pun belum mampu menjawab kendala perihal kandungan alam di Kaltim.
Akan tetapi, lanjut dia, publik Benua Etam harus bersyukur karena sumber daya alam (SDA) Kaltim lebih didominasi oleh kandungan asam. Sehingga kandungan batubara di dalam tanah sangat tinggi dan mampu menghidupkan ekonomi Kaltim.
“Kandungan asam ini yang mengakibatkan kita sedikit kesulitan untuk melakukan budidaya tanaman yang bernilai ekonomis sehingga banyak yang frustasi. Tapi kita memiliki SDA yang melimpah untuk batubara serta migas,” tambahnya
Sehingga dari itu, dirinya mengatakan bahwa masih ada cara agar kondisi ini bisa memberikan pendapatan kepada daerah.
“Jadi caranya merubah pola masuk barang melalui koperasi sehingga kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan,” pungkasnya. (Wahyu/Adv/DPRD Kaltim).