Tenggarong – Festival Musik Tradisi Swanantara 2023 sukses menyita perhatian pecinta seni dan budaya di Tenggarong. Ketua Panitia Pelaksana, Achmad Fauzi, mengungkapkan bahwa festival ini diikuti oleh lima provinsi se-Kalimantan, membawa ragam keindahan musik tradisional Indonesia.
Dari Kalimantan Timur, Tonika Ensemble menjadi perwakilan yang memukau, sementara Kalimantan Utara menghadirkan Sanggar Budaya Tradisional Pagun Taka. Kalimantan Tengah turut serta dengan Bellacoustic Indonesia, sedangkan Kalimantan Selatan tampil dengan Gamalan Akarcita, dan Kalimantan Barat menampilkan Langkau Etnika.
Tak hanya itu, beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Timur juga ikut meramaikan festival dengan mengirimkan perwakilannya. Antara lain, Penajam Paser Utara dengan Sanggar Seni Luar Biasa, Mahakam Ulu dengan Tevelaaq Nyihiraang, Samarinda dengan Nawasena, Kutai Kartanegara dengan Rawai Hewah dan Olah Gubang, Berau dengan Cempaka 46, Paser dengan Mavia Ethnic Borneo, serta Kutai Timur dengan Prima Harmonic.
Festival ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi setelah diadakan kongres musik tradisional yang bertujuan melihat dari sisi hulu dan hilir dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku musik tradisional.
Pembukaan Swanantara Traditional Music Festival 2023 di Tenggarong menjadi momen istimewa dengan kehadiran Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, yang tampil mahir memainkan alat musik tradisional jatung utang Suku Dayak Kenyah. Jatung utang, terbuat dari kayu gambang, digunakan sebagai pengiring tarian Suku Dayak.
Permainan musik tradisional Bupati Edi Damansyah semakin memukau dengan tabuhan gong dari Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra, serta alunan musik gambus yang dimainkan Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono.
Bupati Edi Damansyah menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya terhadap pelaksanaan Swanantara Traditional Music Festival 2023. Ia berharap festival ini dapat menjadi agenda rutin dalam kalender Kukar Kaya Festival, sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan melestarikan seni budaya tradisional di Kutai Kartanegara.