Bontang – Wali Kota Bontang, Basri Rase, menekankan pentingnya pelestarian kegiatan adat Bepelas Benua atau Bepelas Keliling dalam rangkaian adat Erau Pelas Benua. Dalam pernyataannya, Wali Kota mengapresiasi upaya masyarakat Guntung yang setiap tahunnya masih melestarikan adat Kutai.
“Bontang patut bersyukur karena masyarakat Guntung masih melestarikan adat Kutai setiap tahunnya,” terang Wali Kota ungkap Wali Kota Basri Rase.
Erau Pelas Benua sendiri diawali dengan serangkaian kegiatan, mulai dari tahlilan dan doa bersama, bepelas keliling, Belian, prosesi upacara menyambut Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, hingga berbagai pertunjukan seni dan kegiatan lainnya.
Ritual Bepelas Benua atau Bepelas Keliling menjadi salah satu momen penting, di mana Lembaga Adat Kutai bergerak menuju empat titik di Kota Bontang. Sambil meritualkan memercikan darah hewan, keempat titik tersebut dianggap sebagai lokasi yang perlu mendapatkan pembersihan dari unsur-unsur negatif.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari usaha pelestarian budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Erau Pelas Benua Guntung bukan hanya sekadar rangkaian kegiatan adat, tetapi juga menjadi bukti konkret dari kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Wali Kota Basri Rase berharap agar kegiatan adat ini terus dijaga dan diwariskan, sehingga keberagaman budaya di Kota Bontang dapat terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas masyarakat setempat.