Kalimantan Timur – Kalimantan Timur, sebuah provinsi yang kaya akan potensi wisata, masih berjuang untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaannya. Dengan ketiga jenis destinasi wisata utama – alam, budaya, dan buatan, wilayah ini seharusnya menjadi magnet bagi pengunjung.
Namun, menurut Awang Jumri, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Kalimantan Timur (HPI Kaltim), tantangan utamanya terletak pada aksesibilitas dan pengelolaan.
Awang Jumri, yang juga merupakan pemandu wisata di Kaltim, mengakui bahwa sebagian besar masalah terkait dengan kesulitan akses ke lokasi-lokasi ini.
“Memang sebagian besar problem destinasi kita di Kaltim ini terkait akses ke tempat wisata itu yang sangat sulit,” ungkapnya.
Hal ini menyebabkan turunnya minat wisatawan, yang sering kali memilih untuk membatalkan kunjungan mereka.
Selain masalah akses, pengelolaan destinasi wisata juga menjadi isu penting. Banyak dari destinasi ini belum dikelola dengan baik, menghadapi kekurangan dalam hal aksesibilitas, sarana, prasarana, dan manajemen. Menurut Awang Jumri, ini adalah area kritis yang harus diperbaiki untuk meningkatkan daya tarik Kaltim sebagai destinasi wisata.
Namun, ada harapan. Awang Jumri optimis bahwa jika pengelolaan destinasi ditingkatkan, pariwisata di Kaltim akan berkembang pesat.
“Kalau semua pengelolaan destinasi di Kaltim ini baik. Maka saya yakin, pariwisata Kaltim kedepannya jauh lebih baik dan banyak dikunjungi wisatawan,” ujarnya.
Awang Jumri juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata ini. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata, yang akan berkontribusi pada peningkatan pengalaman wisatawan dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Potensi wisata di Kalimantan Timur sangat besar, tetapi realisasinya masih jauh dari optimal. Dengan peningkatan aksesibilitas, pengelolaan yang lebih baik, dan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah daerah, Kaltim dapat berkembang menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Kunci suksesnya terletak pada kerja sama antara pemerintah, pengelola destinasi, dan masyarakat lokal, untuk membuka keindahan tersembunyi Kaltim kepada dunia.