Kalimantan Timur – Dalam lipatan waktu sejarah Indonesia, tersembunyi kisah kerajaan kuno yang berada di sudut Kalimantan. Merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara, peninggalan kerajaan ini masih berdiri tegak, mengisahkan zaman keemasannya yang dipimpin oleh Mulawarman, cucu dari pendiri kerajaan, Kudungga.
Lesong Batu, sebuah monolit yupa tanpa tulisan, dikenal sebagai pusaka peninggalan kerajaan ini. Di tengah modernisasi yang bergerak cepat, Lesong Batu ini tetap terawat di Muara Kaman, Kutai Kartanegara, terjaga oleh tanggung jawab warga setempat.
Pada suatu kesempatan, Arsyil, seorang warga setempat, membagikan kisah unik tentang Lesong Batu ini, yang terhubung erat dengan komunitasnya.
“Kata orang kampung, ini lesong batu. Kalau kata ahli, ini batu yupa yang belum ditulis. Kami bilang ini induk yupa. Anaknya ya 7 yupa itu. Cerita orangtua kami, zaman Belanda dulu, tahun 1930an, lesong mau dibawa ke Tenggarong. Tapi enggak bisa. Pas mau dinaikkan kapal kapalnya miring. Jadi dia (lesong) di sini terus,” terang Arsyil.
Situs bersejarah ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan yang tertarik dengan sejarah, tetapi juga menjadi tempat ziarah bagi umat Hindu, mengingat latar belakang kerajaan yang pernah berdiri di sana. Keberadaan Lesong Batu sebagai warisan kerajaan Hindu di Tanah Kutai memperlihatkan kedalaman dan keluasan sejarah Indonesia, serta keberagaman spiritualitas yang telah lama menjadi bagian dari bumi Nusantara.