Kalimantan Timur – Ketika membicarakan harta karun alam Kalimantan Timur, mata dunia tertuju pada keunikan yang tersimpan di Cagar Alam Kersik Luway, tempat dimana keindahan langka Anggrek Hitam dapat disaksikan dalam kemegahan alaminya. Menjadi flora maskot provinsi ini, Anggrek Hitam memanggil para pengunjung untuk menyaksikan keajaiban yang tak terlupakan di Kutai Barat.
Cagar Alam Kersik Luway, terletak di tanah yang berada di ketinggian namun unik dengan tanah berpasir putih, menyediakan habitat bagi 57 spesies anggrek alam, termasuk yang paling terkenal, anggrek hitam dan anggrek tebu. Kedua spesies ini mendapat perlindungan berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999, menandai pentingnya pelestarian biodiversitas di Indonesia.
Bagi mereka yang berhasrat untuk bertemu dengan anggrek hitam yang sedang mekar, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada awal tahun atau sekitar bulan September. Kersik Luway membuka pintu pertemuan antara manusia dengan kekayaan alamnya setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 16.00.
Berkunjung ke Kersik Luway bukan hanya tentang kegiatan wisata edukasi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk trekking jarak pendek. Pengunjung dapat menjelajahi rute yang telah ditetapkan, memungkinkan setiap langkah untuk menjadi saksi atas keanekaragaman tumbuhan dan fauna yang bersemayam di sini. Namun, terdapat syarat yang harus dihormati: selama berada di Cagar Alam Kersik Luway, setiap pengunjung diwajibkan untuk menjaga kelestarian alam dengan tidak merusak atau membawa pulang tanaman, bahkan yang sekadar tampak seperti rerumputan.
Cagar Alam ini tidak hanya memperlihatkan kekayaan alam Kalimantan Timur, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya pelestarian dan keharmonisan dengan alam. Sebuah pelajaran yang dihadirkan tidak hanya melalui keindahan, tetapi juga melalui kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi yang akan datang.