Jakarta, terasnegeri.com – Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDIP mengungkapkan nama-nama yang sudah ada di bursa calon presiden (capres) yang didukung oleh Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024.
Sejumlah nama tersebut yaitu Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, samai Puan Maharani. Menurutnya, nama-nama tersebut ditaksit mempunyai persepsi elektoral yang positif.
“Pak Jokowi memang mengajak mereka yang secara elektoral itu dipersepsikan positif. Seperti Mbak Puan, kemudian Pak Ganjar, Pak Prabowo, Erick Thohir bahkan terakhir Pak Sandiaga Uno,” kata Hasto di Jakarta, Kamis (16/3). Dilansir dari CNNIndonesia.com.
Pernyataan tersebut diungkapkan Hasto bersamaan dengan menjawab kabar kadernya yang melakukan duet, yakni Ganjar dan Prabowo setelah melihat keduanya yang dekat dengan Presiden Jokowi di Kebumen, Jawa Tengah tempo hari.
Menurutnya, sejumlah nama tersebut dipandang dapat meneruskan program Presiden. Misalnya seperti meneruskan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Itu kan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pemimpin masa depan. Pemimpin yang melanjutkan kebijakan pembangunan Pak Jokowi termasuk pemindahan Ibu Kota Negara. Jadi bukan pada preferensi dari Presiden,” kata Hasto.
Tetapi, Hasto telah yakin bahwa Presiden mengetahui bab pencalonan Presiden PDIP sepenuhnya berada di tangan Megawati. Hasto juga mengatakan, sebagai kader, Jokowi mengetahui sistem internal yang ada di partai.
“Pak Jokowi tahu, jodoh menjodohkan keputusan itu kalau di PDIP berada di tangan Bu Mega. Dan Pak Jokowi dalam kapasitas sebagai kader PDIP memahami mekanisme di internal partai,” ujarnya.
Kabar duet antara Prabowo-Ganjar tercium setelah keduanya menemani Presiden Jokowi saat acara panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Bukan hanya itu, swafoto juga dilakukan oleh ketiganya di tengah sawah.
Hashim Djojohadikusumo sebagai adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra juga ikut mengomentari hal tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terbuka apabila kakaknya digabungkan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
Tetapi, Hashim tidak ingin apabila Prabowo dijadikan cawapres. Menurutnya, kakaknya terlebih dulu terjun ke dunia politik dan mempunyai banyak pengalaman, serta 15 tahun lebih tua dari Ganjar.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” ucap Hashim ketika mengunjungi deklarasi relawan Prabowo Mania, Minggu (12/3).