Jakarta, terasnegeri.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana untuk melakukan akuisisi saham mayoritas Blok Masela.
Erick berpendapat Blok Masela selama puluhan tahun sudah tak memproduksi minyak dan gas dengan maksimal.
Erick menyebutkan percuma apabila Indonesia memberikan kesempatan kepada perusahaan lain untuk melakukan investasi di Blok Masela, namun investasinya tak dilaksanakan dengan baik.
“Itulah kenapa kalau emang gak serius, ya sudah kami (Pemerintah Indonesia) yang mayoritas,” tuturnya di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (28/2) dilansir dari cnnindonesia.
Menurutnya kini Indonesia sudah memiliki uang jika harus mengakuisisi Blok Masela.
“Belum (rencana gandeng swasta),” tutur Erick.
Pihaknya kini sedang mengadakan diskusi bersama sejumlah pemain besar yang berasal dari negara lain.
Hal ini bertujuan agar alih teknologinya lebih kuat. Namun, saat ini masih dalam tahap diskusi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Proyek Kilang LNG Abadi di Blok Masela menjadi salah satu proyek strategis nasional. Nilainya yaitu sebesar US$19,8 miliar.
Proyek ini ditargetkan berproduksi (on stream) mulai 2027. Namun proyek ini mandek, usai Shell Upstream Ovearseas memilih untuk hengkang pada Juli 2020 lalu.
Shell memiliki 35 persen saham participating interest (PI) sebelum pihaknya mundur dari proyek LNG Blok Masela. Sisanya yaitu sebanyak 65 persen telah dikuasai oleh Inpex asal Jepang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga pernah menyinggung terkait terlambatnya proyek pengembangan minyak dan gas yang ada di Blok Masela.
Dia berpendapat regulator hulu migas harus memberi insentif yang menarik untuk investor.
Airlangga menuturkan sejak bertahun-tahun lalu, peningkatan produksi migas yang ada di dalam negeri telah menjadi target banyak pihak. Namun, target lifting migas sebesar 1 juta barel minyak per hari tak pernah kunjung tercapai. Produksinya malah kian mengalami penurunan.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan target proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela akan melakukan produksi (onstream) di tahun 2029 mendatang. Target ini molor 2 tahun dari target awal yaitu awalnya ditargetkan di tahun 2027.
Dwi Soetjipto selaku Kepala SKK Migas menuturkan jadwal onstream molor sebab pandemi covid-19. Harapannya proses divestasi Shell di proyek tersebut selesai pada kuartal III 2023.