Rakornas (Rapat Kerja Nasional) II Seindonesia baru saja digelar oleh Ditjen Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kemenenterian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kukar yakni Muhammad Iryanto bersama dengan Sekretaris Harjani serta Kepala Bidang Lingkungan Disdukcapil Kukar. Acara tersebut diadakan di Ballroom Rinjani Hotel Lombok Raya NTB Mataram pada Senin, 4 November 2024 kemarin.
Selain itu, tampak Pj Gubernur NTB, Pj Walikota Mataram, Direktur Utama Peru Peruri, dan Kepala Dinas Dukcapil dari seluruh Indonesia meliputi provinsi, Kabupaten, dan kota. Mereka tampak antusias dalam Rakornas kali ini.
Setidaknya ada sekitar lebih dari 1.066 peserta yang telah hadir yang terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Pejabat Administrator yang turut dalam atasi Pemanfaatan Data Kependudukan Kabupaten/Kota.
Tak hanya diadakan secara offline saja. Melainkan acara ini juga bisa diikuti melalui daring melalui zoom dengan kapasitan sampai 1000 partisipan dan disiarkan melalui YouTube Dukcapil Pusat sehingga masyarakat juga bisa turut mengikuti acara tersebut melalui daring.
Diketahui, acara Rakornas II ini diadakan selama 3 hari dan terdiri dari beberapa agenda yakni Pembukaan Rakornas oleh Menteri Dalam Negeri, Tersampaikannya materi dan diskui panel dengan narasumber dari berbagai pihak Menteri.
Menurut Muhammad Iryanto, rapat kali ini mengusung tema “Akurasi Data Kependudukan untuk Dukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024 dan Percepatan Transformasi Digital Nasional”. Seperti diketahui, kalau sebentar lagi memang Pilkada akan diadakan serentak di Indonesa. Rakornas kali ini diadakan bukan tanpa sebab, tapi karena ingin meningkatkan kolaborasi dan inovasi yang telah digelar oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Kemendagri yakni Bima Arya.
Ketika ditemui dalam acara Rakornas tersebut, M. Iryanto menyebut kalau tema Rakornas II kali ini sesuai dengan visi Pemerintahan yang baru yakni “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Hal ini demi memastikan akurat tidaknya data kependudukan dan bertujuan demi meningkatkan pembangunan nasional dan layanan publik yang terbilang inklusif serta lebih baik ke depannya.
Rakornas II ini sengaja dibentuk agar langkah Dinas Dukcapil se Indonesia bisa mendukung target nasional apalagi diadakan Pilkada 2024 secara serentak. Selain itu, Rakornas ini menjadi kesempatan agar bisa integrasikan data kependudukan sebagai core data yang ada dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), mendukung adanya layanan digital Pemerintahan INApass, INAku, dan INAgov. Serta berbagai portal, warga juga dapat akses layanan publik dengan cara yang mudah serta mendorong transformasi digital nasional.
Rakornas ini juga mengutamakan pentingnya data kependudukan agar tetap akurat sebagai basis Daftar Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) dalam terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024 mendatang.
“Akurasi atau akuratnya data ini sangat krusial dalam guna memastikan terkait partisipasi warga dalam Pilkada yang dilakukan serentak di Indonesia dan menjadi bagian dalam pentingnya dari percepatan transformasi digital, kalau DP4 di Kukar itu telah diperbaharui secara berkala agar selalu siap digunakan dalam pemilu. Sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming demi tercapainya Indonesia yang lebih digital, inklusif, dan akurat,” ucap Iryanto.
Data kependudukan yang akurat, tepat,, komprehensif, sistematis dapat berperan penting dalam program pembangunan nasional. Data ini juga menjadi rencana yang tepat agar lebih kena sasaran pada berbagai bidang kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan sosial. Ketika anda memiliki data akurat, Pemerintah pusat dan daerah juga dapat memberikan semacam intervensi yang lebih efektif dan efisien sesuai standar kebutuhan masyarakat.
“Alhamdullilah sekarang Disdukcapil Kukar telah jemput bola dalam melaksanakan apa yang memang sudan diprogramkan sesuai dengan arahan dari Kemendagri Pusat, walaupun dengan keterbatasan dana,” ujar Muhammad Iryanto.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kalau digitalisasi ini adalah faktor kunci demi untuk atasi tantangan global dan dosmetik seperti misalnya, perubahan iklim, konflik geopolitik, dan demografi terbatas. Pemerintah juga sekiranya telah tekankan akan akurasi dan keamanan data dalam langkah transformasi digital.